Laman

Rabu, 03 Juli 2019

TUGAS 4 - HASIL KONSERVASI


HASIL KONSERVASI PADA KLENTENG BOEN TEK BIO

Berdasarkan pemaparan analisis yang menghasilkan proses konservasi yang dapat dilakukan pada Klenteng Boen Tek Bio, maka dapat ditarik kesimpulan berupa hasil konservasi tersebut adalah :

Kesimpulan
Kawasan Cina Benteng merupakan kawasan yang memiliki nilai penting dalam perkembangan Kota Tangerang. Pada kawasan ini terdapat banyak peninggalan sejarah dan budaya empat diantaranya merupakan Cagar Budaya (CB) yang dilindungi oleh pemerintah, yaitu Klenteng Boen Tek Bio, Museum Heritage Benteng, Masjid Jami’Kalipasir, Sungai Cisadane. Sedangkan untuk obyek wisata Perdagangan dan Jasa, Wisata Kuliner, Tempat Pembuatan Kecap Siong Hin dan permukiman kawasan cina benteng belum dijadikan Cagar Budaya. Upaya pengelolaan dan pelestarian obyek wisata yang ada dikawasan ini belum semuanya baik, meskipun obyek tersebut merupakan Cagar Budaya. Untuk pengembangan sebagai kawasan wisata perlu ditetapkan upaya perlindungan dan pelestarian kawasan dan obyek-obyek di dalamnya. Dalam studi ini diusulkan dengan konsep utama pengembangan dibagi menjadi dua yaitu Konsep Makro dan Konsep Mikro.

Berdasarkan hasilnya terhadap aspek daya tarik dan aksesibilitas dapat dinyatakan bahwa Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang ini mempunyai potensi pengembangan wisata sejarah dalam kategori tinggi dan sedang. Selain kawasan masih memiliki atmosfer dan kultur Chinese yang masih terjaga, di dalamnya juga terdapat delapan lansekap sejarah yang potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata sejarah, yaitu Klenteng Boen Tek Bio, Masjid Jami’Kalipasir, Museum Benteng Heritage, Permukiman Kawasan Cina Benteng, Tempat Pembuatan Kecap Siong Hin, Wisata Kuliner Pasar Lama, Perdagangan dan Jasa dan Sungai Cisadane.

Aspek penunjang wisata yang ada di Kota Tangerang juga cukup berpotensi untuk mendukung kegiatan wisata sejarah dan budaya di Kawasan Cina Benteng, seperti tersedianya fasilitas transportasi, fasilitas informasi dan promosi, fasilitas pelayanan, serta potensi wisatawan. Hanya saja masih terdapat kendala terkait dengan kondisi kepadatan jalan (kemacetan) dikarenakan kurangnya lahan parkir, belum adanya program wisata khusus pada kawasan, serta masih kurangnya promosi obyek wisata. Konsep pengembangan wisata sejarah dan budaya yang diusulkan adalah Konsep Makro dan Konsep Mikro untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang keberadaan Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang sebagai bagian penting dari perkembangan Kota Tangerang.
Berdasarkan akses keluar masuk Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang, keberadaan lansekap sejarah, kondisi sirkulasi, transportasi, serta efisiensi waktu maka direncanakan jalur wisata dengan menggunakan akses keluar masuk kendaraan bermotor menuju Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang ditata dan diatur berdasarkan wktu penggunaan, terutama pada saat akhir minggu danhari-hari diadakannya festival harus dilakukan pembatasan kendaraan pribadi. Untuk jalur angkutan umum diarahkan memanfaatkan jalur-jalur disisi luar kawasan, seperti jalan disisi Sungai Cisadane. Jalur-jalur pejalan kaki ditata dan ditingkatkan kualitasnya sehinga mendorong pengunjung untuk mau berjalan kaki menjelajahi kawasan ini.

Untuk pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata perlu dilakukan tindakan pelestarian lansekap dan obyeknya secara konsisten sesuai ketentuan, peningkatan daya tarik kawasan tanpa merubah karakter aslinya, penyediaan fasilitas interpretasi yang memadai, serta meningkatkan pelayanan dan fasilitas penunjang wisata.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar