Kawasan Petak Sembilan,
Glodok – Jakarta
Petak sembilan, sebuah kawasan pecinan tua
yang mempunyai nilai sejarah yang sampai saat ini masih tetap bertahan. Dulu,
kawasan ini merupakan salah satu pusat perdagangan yang paling ramai dikunjungi
masyarakat. Namun kini sisa-sisa kejayaan dari kawasan Petak Sembilan masih
dapat kita lihat dari bangunan-bangunan bekas rumah toko yang sepi dan tidak
terawat. Sebagian kecil dari bangunan-bangunan ini masih beroperasi.
( Situasi Kawasan Petak
Sembilan )
Dari data-data yang ada
ini, menurut saya kawasan Petak Sembilan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kawasan ini memiliki potensi yang sangat besar baik sebagai kawasan perdagangan,
komersial dan cagar budaya.
Dengan melakukan konservasi terhadap kawasan
ini dapat mengembalikan masa-masa kejayaan yang pernah diraih. Kawasan ini akan
ramai setiap saat, bukan hanya pada hari-hari tertentu (hari-hari perayaan
etnis Tionghoa).
( Suasana Kawasan Petak
Sembilan Saat Perayaan Etnis Tionghoa )
Sasaran dalam konservasi yang harus diraih
antara lain :
1. Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian
Menurut saya cara yang paling tepat untuk
mengembalikan wajah dari kawasan Petak Sembilan adalah dengan cara :
a. Penataan
kembali kawasan Petak Sembilan.
b. Perbaikan
bangunan-bangunan kuno yang ada tanpa merusak keaslian bangunan.
c. Menghidupkan
kembali kegiatan di kawasan Petak Sembilan.
d. Pembersihan
kawasan dari sampah-sampah dan kotoran.
e. Perbaikan
sistem utilitas, drainase dan sebagainya.
2. Memanfaatkan obyek pelestarian untuk
menunjang kehidupan masa kini
Kawasan Petak Sembilan merupakan
kawasan yang sangat potensial sebagai kawasan komersial. Dengan menghidupkan
kembali suasana dari Petak Sembilan yang saat ini seperti ‘tertidur’ diharapkan
dapat menjalankan kembali roda perekonomian dari kawasan ini.
Hal ini dapat ditempuh dengan cara:
Membuat event-event di
kawasan Petak Sembilan. Event-event yang dibuat tidak harus bertepatan pada
hari raya etnis Tionghoa. Contoh event-event yang dapat dilakukan seperti
mengadakan pertunjukan sejarah etnis Tionghoa, pagelaran budaya etnis Tionghoa,
fashion-show busana etnis Tionghoa dan sebagainya.
3. Mengarahkan perkembangan masa kini yang
diselaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
Dapat dibangun
bangunan-bangunan baru di kawasan Petak Sembilan tanpa menggusur
bangunan-bangunan yang lama. Sebagai referensi dapat kita lihat Heritage
Factory Outlet di Bandung merupakan bangunan peninggalan Belanda yang masih
terjaga keasliannya terkoneksi dengan bangunan di sebelahnya yang sangat modern
yaitu Cascade Fatory Outlet. Walau pun di sebelah bangunan kuno tersebut
sudah berdiri bangunan modern yang memiliki tinggi lebih tinggi darinya namun
tidak menghilangkan pandangan kita dari keunikan bangunan Belanda ini. Bangunan
kuno selalu memiliki daya tarik sendiri.
Contoh :
Kawasan pertokoan yang kuno
di kawasan Petak Sembilan dapat dikoneksikan dengan bangunan komersial yang
lebih modern. Selain akan menarik minat pengunjung, tentunya akan membangkitkan
aktivitas bangunan-bangunan kuno di sekitarnya.
4. Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan
kota, dalam wujud fisik tiga dimensi.
Kawasan Petak Sembilan
harus tetap dijaga keasliannya. Kawasan ini menyimpan banyak sejarah dan budaya
yang dapat dinikmati keindahannya secara fisik dengan melihat konsep-konsep
bangunan yang ada, penataan lingkungan dan sebagainya.
Di kawasan Petak Sembilan
terrdapat sebuah Klenteng Dharma Bhakti. Klenteng ini sebelumnya bernama
Klenteng Jin De Yuan (Kim Tek Le) dan dikelola oleh dewan opsir
Tionghoa pada masa penjajahan. Berdasarkan fakta yang diketemukan, Klenteng ini
sudah ada sejak tahun 1650. Kawasan klenteng ini seluas 3000 m² dan menghadap
ke arah selatan yang secara ilmu fengshui sangat baik.
Klenteng ini dapat dijadikan sebagai obyek
pariwisata utama dari kawasan Petak Sembilan. Keaslian bangunan dan budaya
etnis Tionghoa dapat terlihat jelas pada bangunan ini.
( Klenteng Dharma Bhakti di
Kawasan Petak Sembilan )
Kesimpulan
Jadi menurut saya, kawasan
Petak Sembilan memiliki potensi yang sangat besar sehingga perlu dikonservasi
dan ditata kembali untuk menghidupkan kegiatan di dalamnya. Ada pun beberapa
cara yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Pemugaran bangunan-bangunan lama
2.
Pembuatan bangunan modern diantara
bangunan-bangunan kuno
3.
Pembersihan kawasan dari sampah-sampah dan
kotoran
4.
Perbaikan sistem utilitas, drainase dan
sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar