Laman

Minggu, 08 Januari 2017

UTS ARSITEKTUR & LINGKUNGAN



THE DETAILS OF TERRA COTTA STUDIO
Hasil gambar untuk TERRA COTTA STUDIO




 I.       PROFIL

            Ø  Arsitek                        : Le Duc Ha (seniman)
            Ø  Arsitektur                  : Ruang Tropis
            Ø  Lokasi                         : Vietnam (di sebelah sungai Thu Bon, kabupaten Dien Ban, Propinsi Quang Nam)
            Ø  Area                            : 98.0
            Ø  Tahun Pengerjaan   : 2016
   
    Catatan : Sungai itu memiliki interaksi yang sangat besar untuk kehidupan lokal di kedua sisinya, yang sebagian besar penduduknya hidup tergantung pada pertanian, selain itu di berbagai desa ada kerajinan tradisional seperti terra cotta, tikar atau sutera.


II.    ABOUT

Konsep                           : pergerakan sungai di sekitarnya
Fungsi Bangunan        : ruang kerja seniman terkemuka Le Duc Ha
Dimensi Bangunan     : 7m x 7m x 7m

 
Sekitar studio merupakan rangkaian bingkai bambu yang digunakan untuk tempat pengeringan produk terra cotta. Bangunan ini dirancang dengan dua tingkatan lantai besar untuk beristirahat, bersantai dan minum teh yang digunakan seniman selepas bekerja. Pada saat yang sama, rangkaian bambu ini juga berfungsi sebagai pagar untuk memisahkan studio dengan seluruh ruang workshop.

Lapisan luar studio dibuat dari batu bata tanah liat padat. Dan bagian dalam ruang workshop memiliki lubang besar untuk melihat seniman sedang bekerja di bawahnya. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk tungku tradisional Vietnam. Sedang penutup bangunan dari kaca yang menutupi seluruh permukaan atas bangunan tersebut. Bangunan ini juga memiliki arti penting bagi masyarakat sekitar, yaitu memiliki pengaruh pada semangat budaya Champa.



III.       DETAILS

 
Terra Cotta yang terbentuk sebagai fasad bangunan terbuat dari batu bata. Lapisan terra cotta ini bukan hanya dibangun sebagai dinding pemisah antara lingkungan luar dan dalam studio, tapi juga sebagai lubang-lubang ventilasi angin dan pengganti AC pada ruangan tersebut, sehingga seniman bisa merasakan angin dan kesejukan dari sungai dan suara alam di daerah sekitarnya. Sementara itu, juga menciptakan privasi tertentu bagi seniman.


 
Melalui bayangan dari sinar matahari berupa pantulan bentuk terra cotta pada lantai bangunan, akan memperoleh interaksi bagi seniman pada karya-karyanya. Terutama bayangan dari matahari senja. Di sini, orang dapat menemukan percakapan seniman dan karya-karyanya, dan dirinya sendiri dengan bayangannya dalam keheningan. Dan pada saat yang sama, orang dapat merasakan dan melihat waktu yang lewat dari bayangan terra cotta karena pergerakan sinar matahari.


IV.       INTERIOR & FUNCTIONS



 

Interior studio yang terangkai oleh bambu-bambu memiliki tiga lantai bingkai yang di letakan papan kayu berdimensi 60cm x 60cm. Papan ini berfungsi sebagai rak untuk menempatkan karya-karya terra cotta yang sudah jadi, lorong dan tangga. Dengan mengikuti lorong, orang dapat mengamati lokakarya, tepi sungai dan seluruh taman melalui jendela.

 
Orang-orang dapat melihat banyak ruang yang berbeda di dalam dan di luar studio, serta dapat mengamati seniman saat bekerja melalui lubang bulat pada tengah bangunan lantai 2. Ruang itu juga digunakan untuk menaruh barang lokakarya dan karya seniman saat banjir tiba yang sering terjadi setiap tahun di daerah tersebut.

Perancang berharap dapat menjadikan studio ini sebagai tempat perenungan dan dapat menyebarkan emosi seniman melalui karya seni yang telah jadi maupun belum. Karena proyek ini juga bertujuan untuk mempertemukan dan berbagi ilmu terhadap orang-orang yang mencintai terra cotta dan ingin memiliki pengalaman membuat benda dari tanah liat.